BOCA88 - Saat aku pergi jalan-jalan dengan kawan-kawan sekantor di mall, gak sengaja aku ketemu dengan mantan pacarku. Dia mengajakku untuk ngobrol terpisah dari teman-temanku yang lain, kemudian aku pamitan dengan beberapa temanku. Kebetulan saat itu suamiku tidak ada di rumah, keluar kota untuk pekerjaan kantornya, jadi aku bebas mau pulang jam berapa pun juga. Mantan pacarku mengajak ku makan di sebuah tempat makan di mall tersebut.
Setelah makan, kami pun pergi menggunakan mobilnya. Kami ngobrol dimobilnya yang diparkirkan di pinggir pantai. Lantaran hari itu malam selasa, jadi suasananya sepi, gak banyak mobil yang parkir di pantai itu. Kebetulan sekali kaca mobilnya begitu gelap lapisannya, sehingga dari luar orang bakal sulit melihat kedalam mobil. Mobil diparkir menghadap ke semak-semak yang begitu rimbun hingga dari kaca depan pun orang gak bisa melihat kedalam mobil.
Malam itu sekitar jam 21:00, meskipun kondisi di dalam mobil gelap, kami masih bisa melihat muka masing-masing. “Sin, kemana suami mu” tanyanya. “Dia repot sama kerjaannya” jawabku. “Kasian deh lu, coba dulu kamu sama aku, kamu gak bakal kesepian kayak ini deh” tuturnya lagi. “Abis dulu kamu kalau pacaran nafsu banget sih, pengennya ngajak maen melulu” jawabku lagi. “Kalau nafsu kan harus dilampiaskan Sin, kalau gak, nanti jadi odol” katanya sembari tersenyum. “Apanya yang jadi odol” tanyaku tidak ngerti. “Kalau gak dikeluarin, nanti lama-lama bisa jadi kayak odol spermanya” jawabnya sembari tertawa. “Dasar” jawabku sambil mencubit pinggangnya. “Kamu dulu kan gak suka dielus-elus, maunya pacaran pasfoto doang” katanya lagi. “Kok pasfoto” tanyaku tidak ngerti. “Iya, yang dipegang hanya bisa dagu keatas kayak pasfoto gitu” jawabnya sambil tertawa terbahak-bahak.
Kamu sendiri udah nikah atau masih pacaran?” tanyaku membelokkan pembicaraan. “Aku masih single, menclok dari satu kembang ke kembang lain” jawabnya. “Terus ke semua kembang kamu minta gituan dong” tanyaku lagi. “La iya lah, kalau dapet kan enak” jawabnya. “Terus dikasih gitu??” tanyaku selanjutnya. “Seringnya sih dikasih, tapi nih aku lagi minta ama kamu, dikasih gak akunya sin? kamu kan lagi jablay” katanya sembari memelukku.
Belum sempat ku jawab, dia sudah mencium bibirku dengan penuh nafsu. Aku kaget tapi aku juga gak menolaknya, tangannya langsung menyambar toketku serta diremas-remasnya dengan gemas. “Sin.." panggilnya lagi “Aku pengen ngentot sama kamu” katanya dengan jelas sembari meremas-remas toketku. Kancing bajuku mulai dibukanya satu persatu, lalu tangannya merogoh masuk dalam braku. Toketku segera diremasnya lagi, jari-jarinya memelintir dan memilin-milin pentil susuku.
Aku jadi terangsang karena aksinya. “Ah, kamu nakal banget iiih....” kataku manja. “Tapi kamu suka kan diremas-remas begini. Aku boleh pegang memek kamu kan Sin??? udah sange banget nih aku pengen ngentotin kamu” katanya sembari membuka resleting celanaku. Dia gak nunggu lampu hijau dari ku, tapi segera action aja. Aku biarkan dia dan aku juga sangat menanti apa yang akan dia lakukan padaku. Celanaku diplorotkannya sampai kepaha hingga kelihatanlah CD ku yang berenda dan tipis mencetak memek ku yang penuh dengan bulu jembutku.
Dengan penuh nafsu segera tangannya menerobos ke sela-sela pahaku serta menggosok-gosok memekku yang masih dilapis CD. “Sin... basah banget memekmu, kamu nafsu juga ya? Jembutmu lebat banget Sin, pantes aja nafsu kamu gede banget. Kamu belum pernah dientot di mobil kan Sin? Kita ngentotnya dimobil aja ya” katanya padaku. Aku bingung antara mau atau tidak. Tapi aku juga sudah sangat terangsang makanya aku membiarkan dia meraba tubuhku dan meremas payudaraku.
Ku buka resleting celananya, ku turunkan celananya, lalu ku rogoh isi didalam CD-nya. Wow... kontolnya gede banget, panjang dan ngacengnya keras sekali. “Gede banget kontolmu” kataku. “Emangnya kamu belum pernah merasakan kontol segede punyaku” tanyanya bangga. “Gak segede kontolmu” jawabku. “Wah kalau gitu memekmu masih sempit dong, cuma dimasukin kontol kecil. Malem ini asyik dong kita. Kamu udah pengen banget aku entotin kan??” tanyanya sembari tertawa. Kontol dia memang sangat besar, kekar, melengkung keatas dan urat-uratnya nonjol-nonjol semua. “Wah... cewek-cewek yang kamu entotin pasti jerit-jerit dong??”. “Iya... jerit keenakan pastinya. Bentar lagi kamu juga jerit-jerit aku entotin. Cewek yang jembutnya lebat kayak kamu kan binal banget kalau lagi dientot” jawabnya.
Singkat cerita, kami berdua geser ke bangku belakang mobil. Pakaian serta celana ku dilepaskannya dan dia segera meremas-remas kembali toketku sambil berusaha melepaskan bra-ku. Dia menciumi keningku, lalu mataku. Aku terpejam menikmati ciuman serta remasannya ditoketku. Ciumannya turun ke hidungku, pipiku serta pada akhirnya mendarat di bibirku. Nafasku mulai agak memburu, kami berdua tenggelam dalam ciuman yang hangat. Ciumannya menjalar ke leherku, ke pundak, lalu turun ke toketku yang telah mengeras.
Dia memainkan lidahnya dipentilku yang telah mengeras, yang kiri di jilat dan di sedot-sedotnya sementara yang kanan di pilin-pilinnya dengan jarinya. “Aah enak... terusss...” pintaku terengah-engah lantaran nafsuku telah berkobar-kobar. Dia menjilati pentilku secara bergantian, kiri dan kanan serta menyedotnya kuat-kuat yang di sertai dengan gigitan-gigitan kecil yang makin membuatku gak karuan. Lalu jilatannya turun ke perutku sambil tangannya nyelip ke CD ku untuk meraba memekku. Ku kangkangkan kaki ku lebar-lebar agar dia lebih mudah menyusuri seluruh bagian memekku. “Sin, nih jembut, lebat bener” katanya sembari mengelus-elus jembutku. Lalu dia menggunakan jarinya menggosok-gosok itilku. “Sin... memekmu udah basah banget, kamu dah gak tahan ya??” tanyanya. Aku tidak menjawab pertanyaannya karena aku sedang menikmati gosokan jarinya di itilku yang semakin cepat.
Di jilatnya permukaan memekku dengan lidahnya kemudian dia main-mainkan lidahnya di itilku. Sekali-kali dia sedot itilku yang membuat ku semakin tidak bisa menahan nafsuku. Di remas-remasnya lagi toketku serta dipelintirnya pentilku. “Aku pengen dientotin.... masukin kontol kamu dong” pintaku. Lidahnya masih menjilati itilku sehingga aku mendesah keenakan. “Aah... enak banget... cuma kamu jilat aja udah enak begini... apalagi kalau memekku di sodok kontolmu yang gede, pasti lebih enak lagi... Aaahhhh.... cepetan donk entotin aku... udah gatel banget memekku pengen disodok kontolmu” renggekku padanya yang ingin segera merasakan nikmatnya kontolnya yang gede itu.
Di rendahkannya bangku mobilnya hingga posisi ku jadi berbaring, kakiku agak menekuk lantaran panjang mobilnya tak memenuhi. “Sin, aku pengen diemut sama kamu” katanya sambil mengarahkan kontolnya ke mulutku. Ku genggam kontolnya yang udah ngaceng banget itu, lalu kumasukan kontolnya yang besar itu ke dalam mulutku. Ku sedot-sedot kontolnya itu dengan mulutku. Dia mendorong kontolnya keluar masuk sambil mendesah keenakan. “Sin... diemut kamu aja enaknya kayak begini, gimana kalau memek kamu...” katanya sambil mempercepat enjotan kontolnya dimulutku. “Sin, aku keluarin dimulut kamu ya!!!” katanya. “Jangan... dimemekku aja, aku pengen banget ngerasain kontolmu keluar masuk di memek ku... entotin aku pliisss....” pintaku.
Dia melepaskan seluruh bajunya dan juga CD-ku dia lepaskan. Sekarang kami berdua sudah dalam keadaan telanjang bulat. Dia memposisikan badannya di antara ke-2 pahaku serta mengarahkan kontol gedenya ke memekku. Kurasakan kepala kontolnya mulai masuk perlahan-lahan di memekku, ditekannya lagi sedikit hingga kontolnya mulai menyeruak masuk kedalam memekku. Nikmat banget rasa-rasanya memekku ditancap kontolnya yang besar dan keras itu. Perlahan-lahan namun pasti kontolnya nancep semakin dalam ke memekku.
Di dorongkannya kontolnya dengan cepat serta mendadak sehingga nancap semua di memekku. “Aaaaahhhh... ” erangku merasakan kontolnya di dalam memekku. Kemudian dia mulai mengenjot kontolnya keluar masuk memekku dengan cepat. Aku merasakan nikmat yang sangat luar biasa dan tidak pernah ku dapatkan dari suamiku. Aku mulai memaju mundurkan pantatku. ku goyangankan pantat ku kekiri dan kekanan dengan gerakan memutar disertai dengan genjotan kontolnya di memekku. Ku jambak dan ku remas rambutnya, sesekali tubuhnya kupeluk erat-erat.
Keringat membasahi tubuh kami berdua lantaran didalam mobil mulai terasa panas, tetapi aku tidak peduli karena merasa keenakan digenjotin kontol gede. Di genjotnya memekku dengan cepat dan keras sehingga membuatku makin melayang .
"Aku mau keluarrr... lebih kerass sayang... entotin aku lebih keras dan lebih kenceng lagiii...” Kakiku kuangkat ke atas melingkar di pinggangnya hingga rasa-rasanya kontolnya nancep semakin dalam di memekku. Pada akhirnya “Aaahhhh....” kurasakan memekku menegang serta mengedut-ngedut menjepit kontolnya. “Sin, memekmu nikmat banget, bisa ngempot gitu. Baru kali ini aku merasakan empotan memek senikmat empotan kamu” katanya sambil tetap mengenjotkan kontolnya. “Aaahhhhh... gila... ini nikmat banget....“ katanya lagi sambil menancapkan kontolnya sedalam-dalamnya ke memekku, dan kurasakan kontolnya mengedut-ngedut didalam memek ku yang di sertai cairan hangat didalam memekku. Spermanya banyak sekali sampai-sampai memekku tidak dapat menampungnya dan lumber keluar dari memekku.
Aku terkulai lemes sambil kupeluk dia. “Sin, enak banget ngentot ama kamu, rasanya beda sama cewek-cewek lain yang pernah kuentotin” katanya. “Aku juga enak banget di entotin kamu, beda ama punya suamiku. Aku mau dientotin kamu tiap hari. Kontolmu gede banget bikin aku ketagihan pengen dientotin terus" kataku padanya.
"Kalau gitu kita lanjut lagi aja ke hotel... gimana?? mau gak?" tanyanya padaku. Aku meng-iyakan ajakannya. Dia segera mencabut kontolnya, lalu mengambil tisu untuk diberikan kepadaku untuk mengelap memek dan keringetku. Dia sendiri juga mengusap keringat serta kontolnya dengan tisu.
Kami mengenangkan baju kembali lalu dia melajukan mobilnya ke hotel didekat pantai. Sampai dihotel, kami segera masuk ke kamar yang kami bayar. Iseng-iseng ku hidupkan TV-nya, rupanya channel TV yang ku buka menayangkan film biru. Di adegan tersebut terdapat seorang wanita dengan muka asia tengah nungging dientot sama bule. Kontol si bule yang besar dan panjang itu keluar masuk memek si cewek yang di sertai dengan desahan cewek tersebut.
Dia yang ikut nonton dengan ku nampak terangsang juga. Ku rapatkan tubuhku ke tubuhnya, toketku yang sebelah kiri sudah nempel di tubuhnya. Ku raba kontolnya dan ternyata kontolnya sudah ngaceng dengan kerasnya. Dia membalas dengan meremas toketku. Tanpa basa basi langsung dilucutinya baju ku semuanya. Di jilat dan di sedotnya pentilku. Pentilku di gigit kuat-kuat olehnya sehingga membuatku mendesah karena sensasi yang timbul akibat gigitan di pentilku. Di sapu-sapunya ujung pentilku dengan ujung lidahnya dan kemudian disedotnya pentilku seperti bayi yang sedang disusui.
Tangan satunya meraba memekku dan kemudian di gesek-gesekkannya jarinya di itilku. Aku mendesah dan merintih keenakan. Lalu dia bangkit dan melepaskan bajunya semua. Kontolnya yang udah tegang banget kukocok-kocok dengan tangan. Dia memutar tubuhnya ke posisi 69 serta mulai menjilati memek serta itilku. Ku kangkangkan paha ku lebar-lebar agar dia lebih leluasa. Kontolnya yang mengacung di depanku, ku emut dan ku sedot dengan mulutku. Nikmat sekali permainan lidahnya di itilku sehingga membuat ku merasa makin gak tahan.
Ku rubah posisi sehingga aku yang berada diatas. Ku pegang dan ku arahkan kontolnya di memekku dan blessss... kontol nancep semua ke memekku. Aku mulai mengenjot kontolnya dengan menaik-turunkan pantatku. Kontolnya keluar masuk memekku selaras dengan enjotan pantatku. Aku udah gak tahan lagi, sehingga enjotanku semakin ku percepet. Toketku diremas-remasnya, serta pentilku kadang-kadang diemutnya. “Aku mau keluarrr... enak banget kontolmu” erangku saat orgasme. Aku ambruk di atas tubuhnya.
Orgasme ku membuat memekku mengempot-empot kontolnya sehingga dia merubah posisinya dengan menelentangku dibawahnya. Dia melanjutkan permainan dengan mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Sangat nikmat, baru orgasme sudah dienjot dengan keras lagi. Dia selalu mengenjot memekku dengan cepat dan keras, mungkin karena memekku yang nikmat baginya. “Sin, tadi empotan memekmu kerasa banget deh, lebih kerasa ketimbang di mobil. Nikmat banget deh Sin ngentot sama kamu”. Gak lama kemudian dia juga nyaris klimaks. “Sin, keluarin sama-sama ya, aku dah mau keluar nih”. Aku gak menjawab, kakiku ku lingkari di pinggangnya serta kutekan keras-keras hingga kontolnya nancep dalam sekali di memekku.
Dia mengenjotkan kontolnya sedalam-dalamnya di memekku serta melenguh “Sin, aku mau keluarrrr...”. Di pompanya cairan spermanya semua ke dalam rahimku. Oh nikmat banget rasa-rasanya, lemes banget rasanya. Dia berbaring di sebelahku, kontolnya berlumuran sperma serta cairan memekku. “Lemes banget rasanya... ngentot sama kamu terkuras habis tenagaku” kataku. “Ya elah... tidur dulu gih sana, nanti bangun tidur kita ngentot lagi” jawabnya sembari memelukku. Lantaran capek, aku tertidur dipelukannya.
Aku gak tau berapa lama aku tertidur dipelukannya. Saat aku terbangun, dia tengah memandangi wajahku yang masih ngantuk itu. “Sin, kamu cantik banget kalau lagi tidur, sayangnya kamu bukan istriku...”. “Enggak jadi istrimu pun aku bisa kamu entotin kapan pun kamu mau” jawabku tersenyum. Dia bangun serta masuk kamar mandi, keluar dari kamar mandi, dia membawa handuk basah.
Dia mulai membersihkan memekku yang belepotan spermanya serta lendirku sendiri. Sesudah bersih, dia masuk ke kamar mandi lagi, terdengar bunyi air dari kran wastafel. Selang beberapa saat dia keluar lagi dari kamar mandi membawa handuk basah tadi, kemudian mengelap seluruh tubuhku.
Dia duduk disebelahku serta mulai mengusap wajahku, toketku, perutku, memekku lagi, pahaku hingga ke telapak kakiku. Aku jadi merinding, terlebih saat toket, perut, memek serta pahaku dielus-elusnya dengan handuk basah. Aku cuma terpejam saja, menahan gelinya usapan handuk tersebut. Setelah selesai dia berkata, “Gantian dong sin... ” Ku ambil handuk basah itu dari tanggannya kemudian masuk ke kamar mandi untuk membasuh handuk itu.
Aku kembali ke ranjang dengan membawa handuk basah itu kemudian mulai mengelap muka, leher, dada serta perutnya dengan handuk basah. Kontolnya kukocok-kocok serta kepalanya kuemut-emut. “Enggak jadi dilap ya?? Jadinya diemut ya??” katanya sambil tertawa. Aku gak menjawab lantaran kepalaku tengah mengangguk-angguk hingga kontolnya keluar masuk di mulutku. Cukup lama ku emut kontolnya, sampai pelan-pelan kontolnya mulai mengeras lagi. Kontolnya kukocok-kocok dengan cepat sampai kontolnya ereksi dengan sempurna. “Sudah siap tempur lagi nih kontolmu” kataku. Dia gak menjawab, namun langsung memeluk serta mencium bibirku.
Tangannya meremas-remas toketku dan sebelahnya kembali menggosok-gosok itilku. Dia tahu kalau nafsuku bakal cepat berkobar jika itilku digosok-gosoknya dengan tangan.. “Aku pengen di entot lagi... Masukin kontolmu ke memekku donkk...” rengekku padanya.
Dia bangkit dan langsung memposisikan aku dibawahnya dan kemudian tanpa aba-aba, ditancapkannya kontolnya langsung ke memekku yang sudah haus akan kontolnya. Nikmat banget rasanya saat kontolnya yang besar itu melesak masuk ke memekku sehingga memekku sesak penuh dengan kontolnya yang besar itu. Dia mulai mengenjot kontolnya keluar masuk memekku dengan cepat dan keras. Aku mulai mengerang keenakan. Ku gerakkan pantatku kekiri dan kekanan menyeimbangi genjotan kontolnya.
Toketku diremas-remasnya dengan ke-2 tangannya, berat badannya ditumpuhnya dengan sikutnya, pemandangan ini membuat ku semakin terangsang. “Akhhh... Oukkkhhh...” desahku. Dia memelukku erat-erat serta mempercepat genjotan kontolnya, semakin lama semakin cepat dan keras. Aku tidak bisa menahan serangannya lagi, hingga pada akhirnya aku melolong keenakan.“Aku mau keluarrrr.... Akkkhhhh..... kontolmu enak banget....”. Memekku berdenyut-denyut dan meremas-remas kontolnya didalam se hingga dia juga meringis keenakan “Aah Sin, empotan memekmu kerasa banget. Kontolku kayak lagi di emut dan diremas-remas nih". katanya.
"Empotan memekmu hebat banget Sin...” katanya lagi. Lalu dia mencabut kontolnya dari memekku, ditunggingkannya aku lalu dia menancapkan kontolnya ke memekku dengan keras, sekali genjot saja kontolnya langsung masuk semuanya ke memekku. Dia mulai mengenjot memekku dari belakang. Ku telungkupkan badanku kebantal sambil menahan rasa nikmat kontolnya yang nancep di memekku. Dia memegang pantatku sembari mengenjotkan kontolnya dengan cepat dan keras.
Aku gak tahan lagi untuk menahan orgasme ku, genjotannya yang mengagumkan membuatku gak bisa lama-lama menahan orgasmeku. “Aku mau keluar lagi.... Aaakh.... Oouuuhhh......” teriakku sambil menjambak rambutnya. “Sin... kok kamu cepet banget sih keluarnya? Aku belum klimaks nih....” katanya. “Abis kontolmu enak banget, kamu pinter banget genjotnya. Terusin aja genjotin memekku sampe kamu keluar...”, jawabku.
Di ubahnya posisi kami ke posisi missionary. Kemudian kembali dia menancapkan kontolnya ke memekku serta di genjotnya memekku dengan cepat sekali. Jika ditekan, kontolnya ambles semuanya di memekku, ooh nikmat banget rasanya. Penuh dan sesak banget memekku. Rahimku seperti mau jebol ditusuk pakai kontol segede punyanya. Dia sangat kuat, buktinya sudah 2 kali dia klimaks tetapi masih juga kuat menggenjotku. “Nikmat banget enjotanmu... Akkkhhh....” rintihku.
Dia kembali menggenjot memekku, membuat aku merintih keenakan. Ku goyangkan pinggulku kekiri dan kekanan. Saat kontolnya dicabut, pantatku refleks mengangkat keatas biar kontolnya tidak lepas dari memekku. Dia merubah style enjotannya, setelah mengenjotkan kontolnya sampai masuk semuanya, dia menarik kontolnya separuh bagian lalu dihentakkannya dengan keras kontolnya ke memekku sampai bagian yang paling dalam. “Aaakh... makin lama dientot kamu makin nikmat rasanya, aku lemes banget nih”, kataku dengan suara lemas. Dia diam saja dan tetap mempermainkan memekku dengan caranya itu.
Kontolnya tak dienjotkan lagi ketika nancep dalam sekali, namun digerak-gerakkannya. Lebih nikmat lagi rasanya karena seakan-akan kontolnya tengah menggaruk-garuk memekku. “Pinter banget sih kamu kasih kesenangan sama aku” teriakku. Dia mulai lagi mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan keras serta cepat. Aku menggeliat-geliat keenakan sambil mengerang-erang. Ku belitkan kakiku ke pinggangnya, agar dia hanya dapat mengeluar-masukkan kontolnya ke memekku biar dia gak mencabut lagi kontolnya dari memekku. “Sin, aku mau keluar nih...” katanya. Dia melenguh. Kakiku yang melingkar dipinggangnya kuturunkan, ku kangkangkan kakiku selebar mungkin karena tahu dia akan klimaks. Di genjotnya memekku semakin kuat dan akhirnya... "Aahhh sinnn... Aku keluarrrr..." lenguhnya.
Spermanya yang hangat nyembur didalam memekku, membuatku makin terangsang dan aku juga orgasme lagi. “Aaakh nikmat banget malem ini, kamu hebat banget... bisa nembak 3 kali dalam semalam...”. memekku terasa berdenyut-denyut dan meremas-remas kontolnya. Keringatku bercampur dengan keringatnya. “Kita istirahat saja ya Sin, besok baru pulang”. “Iya, aku lemes banget nih, tapi sebelum check out besok, entotin aku lagi ya” pintaku padanya.
Aku terbangun dari tidurku dan kulihat jam masih menunjukkan jam 5 subuh. Kulihat di sampingku tidak ada orang. Kemudian dia muncul dari kamar mandi. "Sin... tidur aja lagi. Masih gelap tuh diluar" katanya. Tapi rasa lapar membuatku bangun dan tidak bisa tidur. "Aku laper nih... pesen makan yuk" kataku. "Udah abis ya tenaganya sin? capek banget ya?" tanyanya. "Ya iyalah... kamu sih gak puas-puas ngentotnya. Terkuras abis tenangaku" celotehku. "Tapi kamu sukakan?? Buktinya minta nambah..." jawabnya sambil tertawa.
“Suka banget, enak banget lagi” jawabku. Dia menelpon room service untuk memesan makan pagi. Selang beberapa saat, pesanannya datang. Aku masuk ke kamar mandi sementara dia dengan cuma balutan handuk menerima serta membayar pesanan makanan itu. Kemudian kami berdua menyantap pesanan makanan itu. Setelah selesai makan, aku berencana untuk mandi. "Ngapain mandi lagi sin? Tar juga keringetan lagi" katanya.
Waktu aku keluar dari kamar mandi, dia telah berbaring di ranjang sembari mengelus-elus kontolnya. AKu berbaring disampingnya dan mengelus-elus kontolnya juga. Dia membiarkan ku mengelus-elus kontolnya, kuremas-remas serta mulai kukocok-kocok. Gak lama kemudian terasa kontolnya sudah tegang maksimal. Dia mulai mencium bibirku dengan nafsu, toketku juga diremas-remasnya dengan gemas. Perlahan-lahan dia mulai menciumi toketku. Pentilku juga tak luput dijilati dan disedot-sedotnya dengan mulutnya.
“Terus dong, enak banget” erangku. Jilatannya turun kebawah, ke memekku. Pahaku dikangkangkannya, hingga memekku menganga lebar. Dia mulai menjilati memekku yang telah basah. Aku lebih melenguh keenakan ketika itilku jadi tujuan jilatannya. “Enak banget, udah pengen nih. Dientot dong...” pintaku. Dia tidak memperdulikan ucapanku, jadi itilku diemutnya terus, tangannya meremas-remas toketku serta memilin-milin pentilku. Rangsangan yang ku terima di pagi buta ini semakin membuatku melayang dan tak bisa menahan orgasme ku lagi. “Aku nyampe... Aaah....” “Cepat banget Sin, belum juga dientot” katanya. Aku terkulai lemas. Kontolnya ku remas dengan tangan ketika dia menaiki tubuhku. Dia kembali mencium bibirku dengan ganas, ku balas ciumannya. Lidah kami saling memilih dan saling menyedot. Toketku diremas-remasnya. “Sin, isep kontolku dong” pintanya. Ku ubah posisi dan turun ke selangkangannya. Ku raih kontolnya dan ku masukkan kontolnya kemulutku. Kepala kontolnya ku jilat dan ku isap dengan mantap. Ku maju mundurkan kepalaku sambil mengisap kontolnya yang sangat tegang itu. Giliran dia yang melenguh “Enak banget Sin” katanya. Disuruhnya aku mengangkangi wajahnya sehingga memekku terpampang jelas didepannya. Dijilatnya memekku dengan lahap sehingga membuatku merasakan terbang ke awang-awang. Lidahnya memainkan itilku dan jarinya dia colokkan ke memekku.
Direbahkannya aku kemudian dia memposisikan dirinya dihadapanku. Diarahkannya kontolnya di bibir memekku dan digosok-gosokkannya kontolnya di memekku. Sensasinya begitu mengenakkan, aku memeluknya erat sekali. Kemudian dia mulai memasukkan kontolnya kedalam memekku secara perlahan.
Ku kangkangkan kakiku lebar-lebar sehingga kontolnya dengan leluasa menerobos masuk memekku. Aku mengeluh, “Aduh... enak banget deh”. Waktu itu kontolnya sudah masuk semuanya, dia diam sesaat, lalu dengan perlahan-lahan mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk, makin lama makin kencang. KOntolnya mentok banget di memekku. Dia selalu mengenjotkan kontolnya dengan penuh nafsu sambil melumat habis bibirku serta meremas toketku. Ciumannya turun ke leherku yang membuat ku mendesah kenikmatan.
“Aku mau keluar...” Aku makin mendesah gak karuan. Dia tidak memperdulikan eranganku, kontolnya digenjotnya dengan keras dan makin kuat. Aku mendesah-desah hebat, dan “Aaku keluarrrrr.... Aaaahhhhhhhh.... Aaahhhhh.....” rintihku. “Aku juga Sin..... Ahhh.... ” balasnya. Enjotannya dipercepat sehingga pada akhirnya dimuntahkannya spermanya didalam memekku. Tubuhku mengejang dengan hebat pertanda aku orgasme lagi. Kami orgasme bersama. Memekku menjepit-jepit kontolnya di dalam.
“Enak banget Sin” erangnya. Dipeluknya aku dan diciumnya keningku. Kontolnya masih tertanam di memekku hingga mengecil dengan sendirinya. Kemudian dia mencabut kontolnya dan mengajakku untuk beristirahat. Kami tidur sambil berpelukan layaknya suami istri. Setelah bangun tidur, dia mengajakku mandi. Kemudian kami berpakaian dan Check Out dari hotel.
Artikel Terkait: