BOCA88 - Irene seorang gadis umur 21 tahun, Aku berkenalan dengannya ketika aku SMA dan waktu itu aku sempat jalan dengannya. Saat itu aku dikhianati olehnya, sempat aku berpikir dengan sahabatku kalo aku akan memperkosa dia saat dia pulang sekolah, Tapi ku urungkan niatku waktu itu karena aku masih sempat berpikir ke depan.
Adik angkatku yang baru masuk kuliah bertanya kepadaku "Apakah aku kenal dengan gadis bernama irene?" aku tidak berpikir itu dia karena mantanku di SMA banyak. Akhirnya adik angkatku memperkenalkan Irene yang ternyata adalah mantan pacarku saat SMA dulu. Kami pun bertemu dan akrab kembali, tetapi di dalam pikiranku masih tertanam benih benci dan ingin balas dendam ketika di SMA dulu. Sampai pada akhirnya setan telah menguasaiku. Aku merencanakan suatu rencana yang tanpa aku pikir panjang lagi. Keesokan harinya aku bertemu dengannya di kantin kampus, dan aku mulai merencanakan siasat yang telah aku buat. Aku bertanya padanya apakah ada waktu setelah pulang kuliah nanti?? dan dia menjawab dengan cepat kalo dia ada waktu. Akhirnya aku tunggu dia di depan kampus dan akhirnya kami jalan-jalan ke mall. Di mall aku secara tidak sengaja melihat buah dadanya yang lumayan besar itu, aku mulai tak tahan melihatnya berulang kali ketika dia sedang mencari barang-barang yang dia butuhkan. Aku mencoba menahan gejolak laki-lakiku yang telah mucul, tetapi rasanya aku tak kuat lagi dan aku segera bilang kepada irene kalo aku sakit kepala dan aku ingin pulang beristirahat. Tidak beberapa lama irene pun telah selesai berbelanja dan akhirnya mengantarku pulang sampai kerumah. Aku mempersilahkan dia masuk ke rumahku yang waktu itu kosong tak ada siapa-siapa dan aku pun langsung menjalankan siasatku yang sudah di ujung kepala.
Aku tidur di kamar nyokap yang waktu itu gak ada di rumah karena sedang kerja. Aku lihat irene sedang bingung entah harus apa, aku bilang ke dia kalo aku ingin dikompres agar sakit kepalaku reda. Tidak beberapa lama akhirnya ia datang membawa air dan handuk yang telah dibasahi oleh air dingin. Dia mencoba mengompresku dengan hati-hati dan tanpa sengaja aku melihat buah dadanya yang ranum itu. Aku mulai gelisah dan aku mulai mencoba merayunya. Tidak beberapa lama aku mulai menciuminya. Dia kaget ketika aku mencium bibirnya. Aku mulai memeluk tubuhnya, pada saat ketika aku mulai memeluk tubuhnya ia segera melepaskan kedua tanganku dari tubuhnya. Aku pun segera merayunya kembali dan akhirnya aku cium dia kembali dan mulai memeluknya mencoba untuk menelentangkan dia di tempat tidur,dia mulai gelisah ketika aku mulai nakal menciuminya, aku pun sudah tak tahan lagi. Aku pun segera membuka apa yang ada di tubuhku dan dia kaget ketika aku melepaskan celanaku dan dia bertanya "APA YANG AKAN KAU LAKKUKAN TERHADAPKU??" aku tak peduli dengan pertanyaannya. Aku mulai mencoba membuka baju yang dia pakai. Susah payah akhirnya aku telah membuka baju yang dia pakai dan tinggal celana dalam dan bra hitam yang dia kenakan. Aku menggila menciumi tubuhnya dari bibir sampai ke lehernya dan dia pun mulai berontak ketika tanganku mulai mencoba melepaskan bra dan celana dalam yang dia pakai. Aku tampar pipinya yang chubby tersebut dan akhirnya ia pun menangis. Aku sudah tak peduli, aku mulai mencopot bra dan celana dalam yang dia pakai, ketika aku mau melepaskan celana dalamnya, dia memohon kepadaku agar jangan melakukan hal ini padanya. Aku tampar sekali lagi pipinya yang chubby tersebut dan akhirnya ia pasrah. Dia nangis sesunggukan dan aku membiarkan hal itu.
Aku tertegun sesaat melihat betapa indah tubuhnya ketika tak pakai selembar kain pun. Aku pun mulai menciumi dadanya yang ranum tersebut aku sedot-sedot putingnya yang merah dengan penuh nafsu. Terkadang sekali-kali aku gigit karena aku gemas. Setelah 10 menit aku bermain di dadanya aku mulai turun ke perut dan tanganku tetap mencoba merangsang dadanya yang berukuran 34 B tersebut. Sesekali aku melihat mukanya yang menangis tersebut tetapi terkadang ada tampang wajah menikmati cumbuan-cumbuan yang aku berikan kepadanya dan tak beberapa lama aku pun mulai turun ke bagian vaginanya aku melihat gua kecil yang masih rapat di tutupi oleh rambut-rambut yang halus baru muncul di sekitar kemaluannya. Tanpa pikir panjang aku rubah posisiku menjadi posisi 69 ketika itu aku suruh dia menjilati penisku yang sudah menegang dari awal pertama. Dia ragu-ragu ketika aku suruh dan aku bentak dia untuk cepat menghisap penisku tersebut, akhirnya ia pun mulai menghisap penisku yang sudah tegang bak rudal siap lepas landas. Aku pun terdiam sesaat ketika penisku tersebut dihisap olehnya begitu nikmat rasanya dan aku mulai menciumi vaginanya tidak beberapa lama dia mulai menggelinjang sesekali berteriak "OUGHHHHHHHH.........!!! ARGHHHHHHHH..........!!!!!!!" akupun meningkatkan seranganku kepada vaginanya yang masih rapat tersebut. Terkadang aku menyedot klitorisnya dan dia pun makin menjadi, dengan tangannya kepalaku dibenamkan di sela sela pahanya dan tak berapa lama aku merasakan ada cairan yang keluar dari vaginanya ternyata dia orgasme untuk pertama kalinya.
Aku yang sudah tak tahan lagi mulai merubah posisiku yang dari 69 ke posisi biasa dan dia membuka lebar pahanya seakan akan dia mempersilakan aku menjebol vaginanya. Aku mulai menggesek-gesekkan penisku yang sudah tegang ke permukaan vaginanya. Dia mendesah "OOUUGGHHHH........ OOOUUUGGGHHHH......." dan dengan penuh nafsu aku mulai mengatur penisku ke arah kemaluannya. Dia memohon kepadaku "JANGAN..... JANGAN... JANGAN KAU MASUKAN BEN, AKU MASIH PERAWAN. PLEASE JANGANN BEN........" Aku yang sudah bernafsu sudah tak dapat mendengar permohonannya lagi. Aku segera menancapkan penisku kedalam vaginanya. "OUGHH...... SAKITTTTT..... SAKIT BEN....... SAKITTTTTTTT......" aku diam sesaat merasakan kenikmatan lubang perawannya. Terasa penisku seakan-akan ada yang menghisap-hisap di dalam vaginanya. Aku pun mulai menggenjotnya dengan penuh nafsu. "OUGH REN.... BETAPA NIKMATNYA MEMEKMU YANG MASIH PERAWAN INI" Aku dengan membabi buta menggenjotnya sampai dia nangis-nangis menahan rasa sakit. Sambil menggenjotnya tak lupa aku mencium bibirnya yang kecil dan tipis tersebut. Setelah beberapa lama dia pun mulai menggoyangkan pantatnya dan aku tau bahwa dia mulai merasakan kenikmatan genjotan ku. Tak beberapa lama dia mempercepat goyangan pantatnya yang berarti dia akan menuju klimaks yang kedua "OUGH BEN...... SHHHHH.... BENNYYYYY....." sambil memeluk tubuhku, dia berteriak sampai-sampai telingaku dibuat berdengung oleh teriakannya. Setelah dia orgasme yang kedua kalinya, aku merasakan bahwa aku akan menuju klimaks. Segera aku memeluk tubuhnya yang sekal tersebut dan mempercepat genjotan ku. BLESSS.... ku benamkan dan ku tembakkan mani ku kedalam vaginanya.
Dia tak berontak ketika aku mengelurakan mani ku di dalam vaginanya, mungkin karena dia telah kehabisan tenaga. Aku diamkan penisku didalam vaginanya. Tiba-tiba dia menangis sejadi-jadinya meminta pertanggung jawabanku setelah memperkosanya. Aku diamkan saja. Aku pura pura tak mendengar permohonannya itu. Ku biarkan dia terus menangis sampai dia capek dan tertidur disampingku.
Ketika aku terbangun dari tidurku, aku melihat irene keluar dari kamar mandi yang ada di kamar nyokapku dalam keadaan telanjang. Seketika itupun gejolak laki-laki ku pun muncul lagi. Aku tarik dia hingga dia jatuh ke tempat tidur dan dia memohon padaku untuk tidak memperkosanya lagi karena dia masih merasakan sakit di vaginanya. Aku yang sudah tak tahan dengan keindahan tubuhnya, segera mencari posisi untuk menancapkan penisku kembali ke dalam vaginanya. Dia berontak sejadi-jadinya bahkan mengumpatku dengan kata kata kasar "ANJING MANUSIA BIADAB KAU BENNY" Aku tak peduli dengan umpatan-umpatan yang dia berikan. Ku angkat kedua belah pahanya dan ku taruh di bahuku. Terlihat vaginanya yang masih bengkak menyembul siap untuk ku perkosa lagi. Ku masukkan penisku yang sudah menegang ini "OUGHHHH...... OUGGHHHH...... BENNNN..... SAKITTTT.......... SAKIT SEKALIIII BEN........" teriaknya. Aku tak peduli, aku genjot dia secepat mungkin karena nafsu. Akupun lebih cepat mencapai orgasme untuk kali ini, Ku peluk dia sehingga penisku yang sudah mau mencapai klimaks ini menancap lebih dalam ke dalam lubang vaginanya. Tak beberapa lama aku pun mencapai orgasmeku dan dia terlihat tak berdaya karena genjotanku yang cepat membuat dia kehilangan tenaga menahan rasa sakit yang aku berikan tanpa pemanasan dahulu. Setelah klimaks aku tak segera mencabut penisku keluar dari vaginanya. Aku biarkan didalam vaginanya. Aku mulai membayangkan pikiran-pikiran kotor agar membangkitan kembali penisku yang sudah mulai mengecil tersebut. Akhirnya tak beberapa lama, penisku pun membesar lagi. Irene pun merasakannya dan ia minta untuk melepaskan penisku yang mulai membesar tersebut dari vaginanya. Sebagai gantinya dia mau melakukan apapun yang aku minta asal jangan menggenjotnya lagi. Aku tak ambil pusing. Segera aku menggenjotnya untuk ketiga kalinya, tapi kali ini secara pelahan-lahan aku tak mau aku yang mencapai klimaks lebih dulu daripada dia
Aku cium bibirnya dan tanganku mulai bekerja diatas dadanya yang menggairahkan. Aku jilat putingnya dan aku sedot sedot sehingga putingnya yang merah tersebut mulai menegang. Aku remas dan aku gigit sesekali karena gemasnya akan putingnya yang kecil kemerahan itu. Dia pun mengeluh "OUGHHH..... SAKITTTT BEN..... JANGAN KAU GIGIT....... AKKHHHHHH......." Aku tak peduli. Tidak beberapa lama dia mulai kelihatan tidak tenang. Dia goyangkan kepalanya ke kanan ke kiri dan dia pun menggoyang-goyangkan pantatnya sehingga membuat penisku yang didalam vaginanya turut mengacak acak vaginanya.
Tidak sampai sepuluh menit kemudian dia mencengkram punggungku sambil mengeluh "OUGH...... OUGH..... AKKKHHHHHHH...... BENNNNN...... AAAAKUUU...... SSUDAHHHHH.... TTTIDAKKAKK.... TAHANNN.... LAGIIIIII.... " Ku percepat genjotanku dan ku peluk tubuhnya yang indah tersebut. Tak beberapa lama aku merasakan ada cairan hangat yang membasahi penisku. Akupun menebak pasti itu adalah cairan orgasmenya. Aku yang menggenjotnya juga tak tahan lagi dalam posisi tersebut. Ku percepat gerakanku dan tak beberapa lama akupun mencapai orgasmeku yang ketiga kalinya dan setelah itu aku diamkan biar spermaku habis semua muncrat didalam lubang vaginanya. Setelah itupun kamipun tertidur pulas aku tertidur di dadanya yang indah tersebut.
Setelah kejadian itu, dia selalu datang memintaku untuk memperkosanya lagi dan lagi.
Judul : KU PERKOSA MANTAN PACARKU YANG PENGHIANAT ITU
Deskripsi : Artikel ini menginformasikan tentang KU PERKOSA MANTAN PACARKU YANG PENGHIANAT ITU secara lengkap dan detail.